5 Jenis Istirahat yang Harus Kamu Tahu dan Lakukan!

Kita mungkin seringkali membiarkan diri beristirahat sepenuhnya hanya pada hari libur. Padahal, kita sama-sama tahu bahwa sangatlah penting untuk memprioritaskan waktu istirahat yang cukup dalam kehidupan sehari-hari.

Photo by Aleksandar Cvetanovic on Unsplash

Istirahat sangat penting untuk kesehatan: baik itu kesehatan fisik, mental, maupun emosional. Istirahat sulit untuk didefinisikan secara konkrit karena bisa terlihat berbeda untuk setiap orang. Buat seseorang, istirahat bisa berupa aktivitas di luar rumah, seperti berjalan-jalan. Buat orang lain, istirahat bisa berupa kegiatan pasif seperti duduk dan bernapas dalam-dalam di teras rumah selama 10 menit.

Terlepas dari bagaimana seseorang mendefinisikan istirahat, ada beberapa jenis istirahat yang harus kita ketahui. Berikut ini merupakan 5 jenis istirahat yang bisa kita jadikan pilihan.

1: Creative rest atau istirahat kreatif

Kamu pernah nggak merasa kehabisan ide? Kalau pernah, kamu pasti setuju bahwa ketika kita semakin memaksakan untuk memperoleh ide baru, semakin sulit untuk kita benar-benar mendapatkannya. Beberapa cara untuk mendapatkan istirahat kreatif adalah pergi ke alam. Mulai dari berjalan-jalan di taman, di pantai, atau di bukit (jika memungkinkan). Lakukan hal ini hanya untuk bersenang-senang. Selain itu, kalau kamu adalah anak seni, kamu bisa mencoba berkarya. Apa yang akan kamu buat kalau kamu tidak perlu menjual atau membagikan karya itu? Kamu juga bisa mengunjungi museum atau berkumpul dengan orang lain yang sekiranya bisa memberimu inspirasi.

2: Mental rest atau istirahat mental

Ketika kamu merasa terganggu, kewalahan, atau nggak fokus, kamu mungkin perlu melakukan istirahat mental. Istirahat ini memungkinkanmu untuk memutuskan hubungan dari tuntutan kognitif otak. Biasanya, ini cocok untuk orang-orang yang bekerja berdasarkan informasi atau yang menghabiskan banyak waktu di depan komputer. Beberapa cara untuk beristirahat mental adalah mengambil istirahat pendek sepanjang hari, bisa dengan menggunakan timer untuk mengingatkan diri bahwa kamu sudah tiba di waktu istirahat sementara. Kamu bisa menciptakan ruang di otak dengan menuliskan pemikiranmu di buku catatan atau jurnal pribadi. Jauhkan dirimu dari ponsel dan mahakarya teknologi lainnya paling tidak satu jam sebelum tidur.

3: Physical rest atau istirahat fisik

Cukup mudah untuk mengidentifikasi kebutuhan tubuh akan istirahat fisik, misalnya lewat badan yang sakit atau pegal-pegal, bahkan rasa kantuk yang berlebihan. Istirahat fisik pun dibagi menjadi dua, yaitu pasif dan aktif. Istirahat fisik yang pasif artinya menghabiskan waktu untuk tidur, termasuk tidur siang. Sedangkan istirahat fisik yang aktif adalah segala bentuk aktivitas yang meningkatkan kesejahteraan fisik, seperti pijat, olahraga, stretching, atau yoga. Memanfaatkan istirahat fisik yang pasif dan aktif secara bersamaan dan seimbang bisa membuat perubahan positif yang signifikan dalam tingkat energi fisik kita.

4: Social rest atau istirahat sosial

Me time? Oh, yes! Setiap orang punya berbagai hubungan dalam kehidupannya masing-masing. Mulai dari hubungan dengan keluarga, rekan kerja, teman, dan pasangan. Mengelola energi bisa jadi salah satu hal yang menguras tenaga kita, bahkan bisa membuat kita kesulitan untuk menjaga hubungan sosial kita. Kita punya kebutuhan dan preferensi sosial yang berbeda. Oleh karena itu, cari tahu bagaimana kamu bisa merasa seimbang dalam kehidupan sosial. Jangkaulah orang-orang yang bisa membuatmu merasa nyaman dengan dirimu sendiri dan cobalah untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan mereka. Beberapa cara untuk beristirahat sosial adalah menolak ajakan untuk pergi keluar rumah, tidak melakukan terlalu banyak tugas saat bisa menghabiskan waktu bersama orang terdekat, dan jauhkan diri dari perangkat elektronik. Bahkan, kamu bisa membatasi banyaknya kelompok tempatmu bergaul.

5: Emotional rest atau istirahat emosional

Apakah kamu pernah berada di kondisi emosi yang mudah tersinggung atau kewalahan? Ketika kita terbebani secara emosional, efeknya akan cepat menyebar ke area lain dalam kehidupan kita. Kita akan sulit fokus dan produktif. Dampak yang paling merugikan adalah ketika kita akhirnya mengatakan “ya” untuk suatu tawaran yang harusnya “tidak”, juga sebaliknya. Cara untuk mendapatkan istirahat emosional adalah bercerita kepada orang yang dipercayai, melampiaskan perasaan ke dalam jurnal, duduk untuk menetralkan emosi dan melatih perhatian penuh, serta mempertimbangkan segala tawaran sebelum menyetujui atau menolak.

Itulah beberapa jenis istirahat. Terlepas dari jenis istirahat yang menjadi kebutuhan kita dan bagaimana kita memilih untuk beristirahat, perilaku istirahat itu sendiri secara keseluruhan bisa membantu kita memulihkan tenaga dan mendapatkan energi baru yang jauh lebih berapi-api dari sebelumnya. Kemudian salah satu hal yang terpenting dari semua itu, buatku istirahat bisa mengobati rasa penat dan stres.

Kamu setuju nggak sih kalau tidak diatasi, rasa penat dan stres bisa menyebabkan sakit kepala, nyeri dada, masalah pencernaan, cemas, ketidakmampuan untuk fokus, dan bahkan depresi? Sampai hari ini, apakah kamu sudah rutin menyempatkan waktu untuk istirahat? Ada beberapa manfaat ketika kita melakukannya, seperti:

  • Mengurangi stres dan kecemasan

  • Membuat suasana hati membaik

  • Menurunkan tekanan darah

  • Meningkatkan kekebalan tubuh

  • Menguatkan sistem peredaran darah

  • dan lain-lain

Kita pastinya mau merasakan manfaat baik yang disebutkan di atas, kan? Nah, yuk sama-sama membangun kebiasaan untuk rutin beristirahat.

Previous
Previous

7 Pilihan Karir untuk Pecinta Public Speaking

Next
Next

Suka Olahraga? Ini 5 Jurusan yang Bisa Kamu Pilih