Belajar dari STEVE JOBS!

Sosok Steve Jobs sudah menjadi inspirasi bagi banyak orang. Dia memberi teladan yang baik dan menantang kita untuk melihat dunia dengan sudut pandang yang berbeda, serta menjalani kehidupan yang lebih baik.

Steve Jobs mendirikan Apple di garasi orang tuanya pada tahun 1976. Namun pada tahun 1985, perusahaan itu harus mengalami kesulitan finansial dan bahkan bangkrut pada tahun 1997.

Jatuh bangun yang dialami Steve Jobs tidak menghentikan langkahnya. Dengan tekad yang kuat dan komitmen tinggi, dia berhasil membangun sebuah perusahaan yang paling berharga di dunia.

Steve Jobs meninggal pada Oktober 2011. Kejadian tersebut menyayat hati banyak orang, termasuk saya. Saya ingat betapa berdampaknya seorang Steve Jobs bagi saya dan dunia ketika dia masih hidup.

Bahkan ketika dia sudah tidak ada di dunia ini, Steve Jobs masih terus menerus menginspirasi banyak orang melalui karya-karyanya. Walaupun saya tahu saya tidak akan pernah menjadi Steve Jobs, saya tetap ingin belajar dari Steve Jobs.

Berikut merupakan beberapa pelajaran dari Steve Jobs yang akan selalu saya coba untuk ingat seumur hidup.

1 - Fokus!

Ketika Steve Jobs memutuskan untuk merakit ulang perusahaannya yang telah bangkrut pada tahun 1997, dia memproduksi serangkaian komputer dan 12 versi Macintosh yang berbeda. Setelah beberapa minggu mempelajari setiap produk, dia akhirnya merasa cukup dan puas akan hasil kerjanya.

Steve Jobs memilih 4 produk yang akan menjadi fokus utama perusahaan Apple. Keputusan ini berhasil menyelamatkan Apple. Menurutnya, tidak semua produk yang dibuat harus dijual.

Memutuskan apa yang tidak boleh dilakukan sama pentingnya dengan memutuskan apa yang harus dilakukan. - Steve Jobs

Picture by Stephen Kraakmo on Unsplash

Setelah perusahaannya pulih, Steve Jobs sering mengajak anak buahnya untuk berdiskusi. Pada suatu retret, Steve Jobs bertanya pada mereka, “Apa 10 hal yang harus kita lakukan selanjutnya?”

Semua orang yang menghadiri retret itu berjuang setengah mati untuk membuat Steve Jobs terkesan. Steve Jobs pun mencoret ide-ide yang dianggap bodoh.

Walaupun pada akhirnya sesi di retret itu menghasilkan 10 hal selanjutnya yang bisa dilakukan oleh Apple, Steve Jobs memangkas 7 hal terbawah dan berkata, “Kami hanya bisa melakukan 3 hal.”

Dari kejadian singkat itu, saya sadar bahwa fokus telah mendarah daging dalam Steve Jobs. Dia selalu menyaring apa yang dia anggap mengganggu. Konon, rekan kerja dan keluarganya kadang-kadang merasa jengkel ketika mencoba mengajak Steve Jobs untuk menangani masalah – masalah hukum atau kesehatan, misalnya – yang mereka anggap penting.

Steve Jobs selalu menolak untuk mengalihkan fokusnya kepada hal-hal yang tidak signifikan baginya. Menjelang kematiannya, Steve Jobs dikunjungi oleh Larry Page, pendiri Google.

Pada pertemuan itu, Steve Jobs memberikan beberapa saran untuk Larry Page.

“Hal utama yang selalu saya tekankan adalah fokus. Cari tahu apa yang kamu inginkan untuk Google ketika perusahaan itu berkembang. Sekarang, Google telah tersebar di seluruh dunia. Namun, apa lima hal yang ingin kamu fokuskan? Singkirkan hal-hal yang bisa menyeret perusahaanmu jatuh. Hal-hal tersebut akan menyebabkan perusahaan menghasilkan produk yang memadai, tapi biasa saja.”

Larry Page mengikuti saran Steve Jobs. Pada Januari 2012, Larry Page mengajak karyawannya untuk fokus hanya pada beberapa prioritas, seperti Android dan Google+, namun membuatnya luar biasa.

Yuk belajar untuk menyederhanakan berbagai hal dalam hidup – studi, pekerjaan, atau lainnya – dengan cara memusatkan fokus kita pada hal yang benar-benar beresensi dan menghilangkan komponen-komponen hidup yang tidak perlu.

2 - Kita tidak bisa melakukan semuanya sendiri

Menurut Steve Jobs, tidak ada orang yang bisa melakukan semuanya sendiri, setidaknya jika mereka ingin melihat pekerjaan mereka berhasil dalam skala besar. Saya sangat setuju dengan pernyataan Steve Jobs.

Photo by Hannah Busing on Unsplash

Kita semua membutuhkan orang lain. Orang-orang yang berbakat. Orang-orang yang mau belajar. Orang-orang yang selalu terinspirasi. Orang-orang yang mau bertanggung jawab. Orang-orang yang mau mengambil kesempatan dan menerima kegagalan.

Melalui kerja sama dengan orang lain, kita bisa melihat ide-ide yang luar biasa dan kerja keras orang lain yang sangat berdampak. Pada akhirnya, kita bersama-sama dengan mereka, akan selalu menemukan hal baru untuk dipelajari.

Mau berjuang bersama orang lain juga akan meningkatkan kepemimpinan. Kita bisa belajar untuk mendelegasikan tugas-tugas, memiliki keberanian untuk menegur rekan satu tim yang tidak bekerja dengan maksimal, dan menjadi teladan dalam berperilaku dan berbicara.

3 - Tidak pernah berpuas diri

Apple bangkit dari kebangkrutan dan membutuhkan kurang lebih 10 tahun untuk menjadi perusahaan yang dominan dalam dunia teknologi. Ketika berhasil mencapai puncak, Apple terus melakukan yang terbaik. They never take their foot off the gas.

Mereka selalu memposisikan diri dalam pertarungan besar melawan pesaing hebat lainnya. Inilah yang membuat Apple terus bertahan dalam industri dan tetap menjadi salah satu brand yang digemari banyak orang di dunia.

Photo by Fab Lentz on Unsplash

Apakah kamu sudah mencapai tujuanmu dalam studi atau pekerjaan? Apakah kamu menjadi lengah setelah kamu mencapai keberhasilan itu? Jangan pernah merasa puas!

Perasaan itu akan membunuh kesuksesanmu. Ingatlah bahwa apa yang telah kita lakukan di masa lalu ada di masa lalu. Kita tidak bisa berpuas diri terlalu lama. Kita harus terus bergerak maju.

Menurut saya, kesuksesan bersifat sementara. Jika kita tidak mempertahankan apa yang kita lakukan untuk mencapai kesuksesan itu, kita mungkin akan kembali ke titik awal. Kita bisa merasa puas dengan pencapaian kita, tapi kita tidak boleh mengandalkan pencapaian itu.

Sangatlah mudah bagi kita untuk berpuas diri, apalagi ketika kita sudah meraih keberhasilan dalam banyak hal. Bagaimanapun juga, kita harus terus membuat kemajuan. Semoga kita selalu mau meluangkan waktu untuk memikirkan tujuan apa yang ingin kita capai di masa depan!

PENUTUP

Steve Jobs adalah seorang teladan! Setelah membaca artikel ini, apakah kamu juga ingin belajar dari Steve Jobs? Jika ya, jangan lupa untuk mencatat beberapa 3 poin penting di atas ya…

Previous
Previous

Tingkatkan Energimu dengan 7 Kebiasaan Ini

Next
Next

Orang Produktif TIDAK Melakukan 7 Hal Ini!