Ubah Kebosanan Menjadi Kreativitas!

Pernahkah kamu mendapatkan ide yang sangat bagus karena kamu sedang kebosanan dan ingin melakukan sesuatu yang menyenangkan? Hal ini mungkin mengejutkan, tapi kebosanan sebenarnya bisa menjadi pemantik kreativitas dan produktivitas (menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Academy of Management Discoveries).

Photo by Matthew Henry on Unsplash

Apa sih kebosanan itu?

Rasa bosan bukan hanya apa yang kita rasakan ketika tidak melakukan apa-apa. Kebosanan adalah perasaan yang kita dapatkan ketika aktivitas yang disajikan kepada kita tidak lagi menarik bagi kita saat ini. Dengan kata lain, otak kita tidak dirangsang seperti yang kita harapkan ketika melakukan sesuatu, sehingga kita mencari sesuatu yang lain.

> Kebosanan bisa memicu kreativitas

Ketika sebuah aktivitas tidak memberikan kepuasan yang kita inginkan, kita secara tidak sadar dipaksa untuk melihat ke dalam pikiran kita. Kita akan melamun dan membiarkan pikiran mengembara sesuka hatinya. Tanpa kamu sadari, mungkin kamu pernah mengalami momen-momen ini:

  • ketika mengemudi di dalam mobil

  • ketika mandi

  • ketika hendak mencoba untuk tidur

  • dan lain sebagainya

Kegiatan-kegiatan yang baru saja disebutkan memberi waktu untuk pikiran kita “menganggur” dan rileks. Akhirnya, otak kita menjadi kreatif.

> Kebosanan punya dampak positif untuk kesehatan mental

Ketika kita terus-terusan dihantui layar digital, media sosial, notifikasi online, akan sangat sulit untuk melepaskan diri dari itu semua. Padahal, mengekspos diri ke semua hal tadi secara terus-menerus bisa merusak kesehatan mental.

Ketika kita bosan dan membiarkan diri untuk melamun, kita sebenarnya sedang membuat pikiran beristirahat. Kita seperti mengizinkan otak kita untuk memulihkan diri dan mengisi energi.

> Kebosanan meningkatkan produktivitas

Meskipun kita suka menganggap bahwa merasa bosan itu bukti ketidakproduktifan, sebenarnya hal itu malah bisa meningkatkan produktivitas kita. Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2018 menemukan bahwa orang yang pertama kali menyelesaikan tugas yang membosankan (dalam konteks ini menyortir semangkuk kacang berdasarkan warnanya), menunjukkan performa yang lebih baik dalam menghasilkan ide jika dibandingkan dengan yang lainnya. Jadi lain kali, ketika kamu membutuhkan ide bagus untuk sebuah proyek, cobalah untuk merasa bosan.

> Kebosanan membantu kita fokus

Ketika kita membiarkan diri kita terjebak dalam rasa bosan, kita sedang membangun toleransi terhadap kebosanan dan dengan demikian meningkatkan kemampuan kita untuk fokus. Kita begitu terbiasa melakukan sesuatu yang baru saat merasa bosan, sehingga kita mengembangkan atau memperluas rentang perhatian kita.

Ketika kita tidak mampu duduk dalam ketidaknyamanan selama beberapa waktu, kita melatih otak kita untuk merasa nyaman dalam pengalaman yang tidak menyenangkan atau tidak memuaskan secara mental. Saat kita melakukan itu, kita sedang meningkatkan tingkat konsentrasi kita, agar dapat bertahan dalam suatu aktivitas dan tidak beralih ke aktivitas lain saat kita merasa bosan.

Mari menjadi bosan dengan cara yang benar!

Meskipun rasa bosan bisa membantu kita rileks, penting untuk tetap bisa membedakan “kebosanan” dan “santai”. Kegiatan seperti yoga dan meditasi bisa membuat kita rileks, tapi sebagian besar orang tidak akan mendefinisikan dua hal itu sebagai aktivitas yang “membosankan”.

Cobalah untuk menemukan aktivitas yang memerlukan sedikit atau bahkan tanpa konsentrasi, misalnya seperti berjalan di rute yang sudah dikenal, duduk dengan mata tertutup di teras rumah, dan lainnya. Hindari penggunaan teknologi dan setelah musik yang bisa merangsang otak untuk bekerja keras. Biarkan pikiran yang mengembara!

Previous
Previous

Jenis Beasiswa yang Bisa Kamu Dapatkan!

Next
Next

IELTS atau TOEFL?