IELTS atau TOEFL?

Pernahkah kalian merasa bingung harus mengambil IELTS atau TOEFL? Baik itu untuk persiapan pendaftaran kuliah, pendaftaran beasiswa, atau pelamaran kerja, banyak orang yang bingung ujian bahasa Inggris apa yang sebaiknya mereka ambil. Sebenarnya, apa sih perbedaan dasar dari kedua tes tersebut? Baca artikel ini sampai habis ya!

IELTS dan TOEFL tentunya memiliki tingkat kesulitan dan kemudahan yang berbeda untuk setiap bagian. Semuanya bergantung pada kelemahan dan kelebihan kita masing-masing. Untuk dapat menjelaskan perbedaan dasar dari kedua tes, artikel ini akan mencoba untuk menjelaskan bagian mana yang lebih mudah di IELTS, dan bagian mana yang lebih mudah di TOEFL.

Photo by Afif Ramdhasuma on Unsplash

READING SECTION: BAGIAN MEMBACA

Masing-masing IELTS dan TOEFL akan memberikan beberapa bacaan dimana kita harus menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan bacaan tersebut. Jenis-jenis pertanyaannya bisa bermacam-macam. Perbedaan dari reading section antara kedua tes tidak terlalu signifikan, hanya saja biasanya bacaan-bacaan dalam TOEFL punya tingkat kesulitan yang lebih tinggi.

Tidak sedikit orang yang ketika pertama kali membaca bacaan di TOEFL Reading merasa cukup terkejut karena bacaannya cukup sulit untuk dipahami. Walaupun mungkin sebelumnya mereka sudah mengerjakan latihan soal dan mencoba simulasi tes, banyak orang tetap kaget karena bacaan yang mereka terima saat ujian jauh lebih panjang dan lebih rumit dari yang dibayangkan.

Belum lagi ada aspek waktu yang mempengaruhi kinerja seseorang dalam reading section. Melihat timer yang terus berjalan dan menyadari betapa terbatasnya waktu yang ada akan membuat kebanyakan orang panik.

Kalau seandainya kalian merasakan hal ini, cobalah dengan keras untuk berkonsentrasi. Karena setelah berhasil konsentrasi, kalian akan jadi lebih rileks dan bisa mengerjakan ujian dengan lebih baik.

Oleh karena itu, apabila kalian merasa atau menyadari bahwa kalian adalah ‘slow reader’, alias pembaca yang butuh waktu sedikit lebih lama untuk memproses bacaan, sebaiknya kalian memilih IELTS. Bacaan dalam IELTS lebih mudah untuk dipahami jika dibandingkan dengan TOEFL, walaupun bacaan IELTS dan TOEFL sama-sama merupakan academic writing.

LISTENING SECTION: BAGIAN MENDENGAR

Perbedaan utama dari IELTS dan TOEFL untuk listening sudah jelas terletak pada aksennya. IELTS menggunakan British English dan TOEFL menggunakan American English. Jadi sudah cukup jelas, apabila kalian merasa bahwa British English lebih mudah dipahami, kalian bisa memilih IELTS. Tapi jika kalian lebih terbiasa menonton film-film dengan American accent, atau mendengarkan podcast yang menggunakan American English, kalian sebaiknya memilih TOEFL karena pasti tidak akan kesulitan.

Kalau kalian masih ragu, ada bahan pertimbangan lain yang bisa kalian pikirkan. Kedua tes ini memiliki tugas yang berbeda di listening section. Di TOEFL, kalian akan mendengarkan beberapa audio dan setiap kalian selesai mendengarkan, kalian akan diminta untuk menjawab soal pilihan ganda. Ini berbeda dengan IELTS di mana kalian harus secara berbarengan mendengarkan audio dan menuliskan jawaban kalian. Ini perbedaan yang signifikan.

Jika kalian punya kesulitan dalam memahami beberapa kata bahasa Inggris saat mendengarkan, atau belum begitu fasih dalam mengeja kata, sebaiknya kalian tidak memilih IELTS.

Aspek penting lainnya terkait listening section adalah, jika kalian menuliskan kata dengan pengejaan yang salah di IELTS, maka kalian tidak akan mendapatkan poin walaupun sebenarnya jawaban kalian sudah benar.

Bagaimana pun juga, jika kalian memilih TOEFL, kalian hanya perlu memilih jawaban untuk pertanyaan pilihan ganda. Dengan begitu, kalian bisa lebih fokus mendengarkan audio dan mencatat kata kunci. Selain itu, walaupun seandainya kalian tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut, selalu ada peluang sebesar 25% untuk menjawab pertanyaan dengan benar.

Hal lain yang menonjol dari TOEFL Listening adalah topik yang dibahas hanya seputar perkuliahan dan percakapan umum lain yang membahas kehidupan kuliah. Dengan kata lain, topiknya akan lebih familiar untuk kalian dengar.

SPEAKING SECTION: BAGIAN BERBICARA

Di TOEFL Speaking, kalian akan diminta untuk berbicara dengan laptop atau komputer. Jadi bisa dibilang, kalian seperti melakukan sebuah presentasi jawaban. Sebaliknya, di IELTS kalian akan berbicara dengan orang sebenarnya. Ada wujud penguji yang nyata di depan kalian. Nah, kalau untuk IELTS, gaya atau style dari bagian ini lebih menuju ke arah percakapan, bukan presentasi.

Bagi kalian yang lebih terbiasa untuk berbicara satu arah seperti presentasi, dan merasa tidak ada masalah untuk berbicara dengan komputer atau laptop, kalian bisa memilih TOEFL. Namun sebaliknya, kalau kalian merasa hal tersebut sangatlah aneh dan kalian lebih nyaman untuk berbicara langsung dengan orang lain, go with IELTS.

WRITING SECTION: BAGIAN MENULIS

Perbedaan utama untuk writing section di dalam TOEFL dan IELTS adalah, kalau di TOEFL kalian akan menulis di komputer alias mengetik. Di IELTS, kalian akan menulis tangan. Perbedaan ini harus diperhatikan.

Untuk mengetik di ujian TOEFL, kalian harus sangat hati-hati karena bisa saja terjadi kesalahan penulisan atau typo. Sedangkan kalau menulis dengan tangan, risiko terjadi typo akan lebih kecil. Namun, kalian juga harus memastikan bahwa tulisan kalian terbaca ya…

Dalam TOEFL, ada dua soal untuk writing section. Pertama, kalian diminta untuk menuliskan integrated essay. Kedua, kalian diminta untuk menulis independent essay. Apa maksudnya?

Integrated essay berarti kalian harus menulis sebuah esai yang konten atau isinya sesuai dengan bacaan yang kalian baca dan audio yang kalian dengar sebelumnya. Jadi kalian akan diberikan bacaan dan audio, lalu akhirnya diberikan waktu 20 menit untuk membuat esai yang menggabungkan poin penting dari bacaan dan audio itu sendiri. Untuk mendapatkan nilai yang tinggi, kalian perlu menulis esai yang sangat rapi dan terstruktur.

Berikutnya adalah independent essay, di mana kalian harus menuliskan opini pribadi kalian terkait sebuah topik yang diberikan dalam soal. Esai ini lebih bebas. Namun, kalian perlu memperhatikan susunan esai, yang terdiri dari pembukaan, isi, dan penutup.

Independent essay ini tidak terlalu sulit untuk dikerjakan karena kita bisa menggunakan pengalaman pribadi untuk memperkuat argumen. Lebih lagi, opini setiap orang pasti berbeda-beda. Tidak ada yang salah dan tidak ada yang benar. Hanya saja, harus selalu ada alasan kuat yang bisa menjelaskan argumen itu.

Rahasia penting: ETS, sebagai penyelenggara tes TOEFL, tidak peduli apa pendapat kalian tentang sebuah topik! Mereka hanya ingin mengetahui kemampuan kalian dalam menjabarkan gagasan melalui kata-kata. Apakah kalian bisa menjelaskan sebuah topik yang ada di pikiran kalian lewat tulisan? Apakah kalian bisa menulis dengan rapi dan terstruktur? Apakah kalian punya wawasan yang cukup luas untuk menulis?

Untuk writing section di IELTS, di bagian pertama kalian akan diberikan sebuah grafik, tabel, atau peta dan kalian harus menjelaskannya dalam bentuk tulisan. Kalau kalian belum terbiasa, tentunya harus banyak latihan.

Di bagian kedua, kalian akan diminta untuk menulis sebuah esai. Ada beberapa macam tipe soal yang bisa kalian peroleh. Kalian mungkin diminta untuk memaparkan kelebihan dan kekurangan dari sebuah isu, memilih pilihan yang menurut kalian lebih baik, menjelaskan sebab dan akibat dari suatu permasalahan, dan sebagainya. Dengan kata lain, karena kalian tidak bisa menebak jenis soal yang kalian dapatkan, maka kalian harus sering melatih IELTS writing task bagian yang kedua ini.

SELAMAT MEMILIH DAN MENCOBA!

Baik itu TOEFL atau IELTS, kalian pasti akan bisa menaklukkannya selama kalian mengerti setiap bagian yang akan diujikan, beserta dengan strategi-strategi ampuh yang sebaiknya kalian aplikasikan guna mencapai nilai yang paling maksimal. Good luck!

Previous
Previous

Ubah Kebosanan Menjadi Kreativitas!

Next
Next

Buat Presentasi Menonjol Tanpa Jadi Desainer Grafis!