Istirahat: Kunci Produktivitas

Apakah kamu sering merasa tidak bisa fokus dalam mengerjakan tugas dan akhirnya tidak mampu mencapai tenggat waktu yang ditetapkan? Bahkan, apakah kamu sering bekerja terlalu keras sampai melewatkan waktu istirahat? Apakah pekerjaanmu membuatmu hanya memiliki sedikit waktu istirahat? Artikel ini akan membahas pentingnya istirahat sebagai kunci produktivitas seseorang, serta cara-cara menggunakan waktu istirahat untuk mengasah kemampuan berpikir dan kreativitas.

Photo by Drew Coffman on Unsplash

Mungkin kamu pernah berpikir bahwa istirahat itu tidak bermanfaat, atau bahkan refleksi dari sifat kemalasan dalam bekerja. Secara kasat mata, duduk seharian di depan laptop untuk menulis sebuah laporan memang terlihat lebih produktif daripada makan, jalan-jalan di kompleks, atau tidur. Namun, istirahat sejenak dari pekerjaan sebenarnya adalah hal mendasar dari kesuksesan, kesehatan, dan kebahagiaanmu.

Jika kamu menganggap istirahat bukanlah hal yang harus rutin dilakukan karena hanya membuatmu tidak produktif, maka kamu perlu tahu apa yang membuat kamu benar-benar produktif.

Produktivitas tidak hanya memerlukan kemampuan bekerja dan mengatur diri yang baik, tapi juga kapasitas untuk memberikan fokus penuh pada setiap pekerjaan yang ada, serta energi untuk menyelesaikannya. Jika kamu tidak dapat mengelola ketiga hal tersebut dengan baik, kamu mungkin saja akan membuang waktu dua jam untuk melakukan sesuatu yang sebenarnya bisa diselesaikan dalam waktu satu jam. Ini sangatlah tidak efisien, kan?

Coba tanya diri, apakah kamu sering memaksa diri untuk lanjut bekerja saat kamu sedang lelah, stres, dan kewalahan? Jika iya, mari bersama-sama belajar untuk membiasakan diri beristirahat! Dalam hal ini, istirahat bukan hanya tentang tidur di malam hari, tapi juga istirahat di antara waktu-waktu bekerja.

Apa pentingnya istirahat?

#1: Istirahat membuat tubuh menjadi sehat

Tubuh manusia diciptakan untuk berfungsi dan berkembang dalam waktu yang singkat, bukan dalam periode waktu yang berkelanjutan. Artinya, istirahat untuk beberapa menit saja bahkan dapat memberimu energi baru yang diperlukan tubuh untuk bertahan sepanjang hari.

Istirahat berarti menyisihkan waktu sebentar untuk meninggalkan pekerjaan, aktivitas fisik, juga stres. Ketika kamu beristirahat, kamu juga menumbuhkan kesehatan mental, mengurangi stres, dan meningkatkan suasana hati. Kamu juga perlu tahu, jumlah waktu istirahat yang kamu butuhkan berbeda-beda setiap harinya! Jika kamu kurang tidur, sedang marah, atau merasa stres, ternyata kamu butuh istirahat lebih sering dari biasanya.

Istirahat yang cukup mampu membantu tubuh dalam proses perbaikan dan pemulihan.

#2: Istirahat menurunkan tingkat stres

Untuk sebagian orang, stres bisa menjadi pendorong untuk bangkit dari sebuah kejadian buruk. Tetapi, untuk yang lainnya, stres bersifat sangat membebani. Umumnya, rasa stres menimbulkan gangguan, tantangan, atau respon negatif dalam diri. Hal ini akhirnya berpotensi untuk menekan sistem imunitas tubuh dan membawa berbagai macam risiko penyakit.

Saat stres, detak jantung meningkat, tekanan darah naik, fungsi pencernaan terganggu, kadar hormon tertentu meningkat, dan sebagainya. Apakah kamu pernah mendapati seorang teman yang sakit maag karena dia merasa stres? Nah, itu hanya salah satu contohnya.

Belajarlah untuk mengambil waktu santai. Tubuhmu berharga, karena menampung segala yang kamu pikirkan dan rasakan. - Norman Vincent Peale

#3: Istirahat meningkatkan kreativitas

Waktu tenang membuat kamu dapat melakukan refleksi, yang akhirnya memungkinkan kamu untuk memikirkan ide-ide kreatif.

Sebuah studi di Universitas Florida mengindikasikan bahwa lebih dari 40% ide kreatif manusia datang pada saat istirahat. Waktu senggang memperbolehkan pikiran kita bebas bereksplorasi dan mengembara! Jika kamu pernah secara tiba-tiba memikirkan ide menarik saat sedang mandi atau sedang jalan-jalan dengan anjing di sekitar rumah, kamu pasti setuju akan hal ini.

Setelah tahu betapa pentingnya istirahat, kamu pasti ingin tahu bagaimana caranya dapat memanfaatkan waktu istirahat dengan baik, supaya istirahatmu dapat bermanfaat bagi tubuh, pemikiran, dan kreativitas. Simak cara-cara berikut ini.

1 - Bentuk rutinitas

Photo by Daria Nepriakhina on Unsplash

Banyak orang menganggap rutinitas adalah lawan dari kreativitas. Kenyataannya, tidak! Penelitian di dunia justru menunjukkan yang sebaliknya. Dalam penelitian itu, dilakukan survei pada ratusan pekerja di sebuah perusahaan teknologi tinggi terkait seberapa banyak rutinitas yang mereka lakukan sehari-hari, seberapa besar peluang yang mereka punya untuk menjadi orang yang kreatif dalam pekerjaan, dan seberapa banyak inisiatif yang dapat mereka lakukan dalam mencoba untuk mengeksekusi ide-ide baru.

Peneliti juga melihat berapa banyak ide kreatif yang diajukan para pekerja kepada para manajer mereka di perusahaan. Hasilnya, pekerja dengan rutinitas yang banyak lebih sering memberikan ide. Mereka juga memiliki penguasaan diri yang lebih baik dibandingkan dengan pekerja yang rutinitasnya sedikit.

Kamu bisa mulai dengan membangun rutinitas pagi hari. Misalnya, kamu bangun jam 6 pagi lalu mempersiapkan diri selama satu jam. Tiga puluh menit berikutnya, kamu membiasakan diri untuk memeriksa agenda harian dan memutuskan pekerjaan mana yang akan kamu selesaikan. Lalu kamu memberikan perhatian penuh kepada pekerjaan itu untuk dua jam ke depan. Setelah pekerjaan ini selesai, kamu memperbolehkan dirimu istirahat sejenak. Cobalah dan rasakan sendiri manfaatnya.

2 - Berjalan

Berjalan bisa menjadi salah satu cara sederhana untuk memiliki pemikiran yang kreatif. Saat berjalan, darah akan dibawa ke otak dan akhirnya otak berada dalam mode fokus yang ringan namun mampu bereksplorasi lebih jauh.

Photo by Alvin Mahmudov on Unsplash

Sebuah eksperimen dilakukan oleh Universitas Stanford untuk mencari tahu pengaruh berjalan terhadap kreativitas seseorang. Dalam eksperimen ini, orang-orang yang terlibat diminta untuk menemukan cara baru dalam menggunakan barang sehari-hari. Peneliti kemudian membandingkan kinerja orang-orang tersebut dalam empat kondisi: saat berjalan di atas treadmill, saat duduk, saat berjalan di alam bebas, dan saat duduk di kursi roda dan didorong di alam bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berjalan di alam bebas menghasilkan kinerja yang paling baik.

Walaupun berjalan tidak memberikan manfaat untuk berpikir secara analitis, kegiatan sederhana ini merangsang kreativitas dan membantu seseorang menyelesaikan masalah. Seorang tokoh masyarakat terkenal bernama Charles Darwin sangat menyetujui hal ini. Ia bahkan mendirikan sebuah jalan khusus di dekat rumahnya, yang ditujukan untuk dia berpikir. Saat berusaha untuk mengatasi sebuah masalah yang sulit, Ia akan meluangkan waktu untuk berjalan-jalan sebentar di jalan khusus itu.

3 - Tidur siang

Tahukah kamu bahwa tidur siang punya kekuatan restoratif? Ilmuwan di bidang tidur mengatakan bahwa tidur siang bisa ‘mengisi ulang baterai’ mental seseorang.

Dengan tidur siang, rasa lelah akan berkurang dan kewaspadaan akan meningkat. Tidur siang tidak perlu terlalu lama, cukup kurang lebih 20 menit saja. Dalam waktu yang singkat ini, kamu akan lebih berkonsentrasi saat kamu melanjutkan pekerjaanmu nanti.

Photo by Adrian Swancar on Unsplash

Sebuah penelitian menyatakan bahwa orang-orang yang tidak tidur siang mempunyai kinerja yang lebih buruk di malam hari. Orang-orang yang tidur siang justru memiliki performa kerja yang sama baiknya atau bahkan jauh lebih baik. Pada hari berikutnya, kelompok orang yang tidur siang semakin menekankan bahwa kegiatan yang terlihat sepele ini sangat bermanfaat dan menguntungkan. Penelitian yang sama juga mengungkapkan bahwa tidur siang mampu meningkatkan kinerja seseorang lebih dari kafein. Sangat mengejutkan, kan?

4 - Berhenti bekerja di saat sudah merasa lelah

Bekerja dalam waktu yang lebih lama dapat menyebabkan stres, rasa lelah yang berlebihan, dan kualitas kerja yang buruk. Ini mungkin terdengar tidak masuk akal, tapi inilah kenyataannya.

Banyaknya jam kerja yang tinggi bukan cara terbaik untuk menjadi produktif.

Photo by Yusuf Evli on Unsplash

Berhenti saat kamu merasa energi yang tersisa sudah sedikit, kamu akan lebih mudah dan cepat menyelesaikan pekerjaan itu di hari berikutnya. Sebenarnya di saat kamu meninggalkan sebuah pekerjaan dalam kondisi belum selesai, otak akan tetap bekerja tanpa kamu sadari. Bukankah ini sebuah hal yang menguntungkan? Kamu tidak stres karena tidak memaksakan diri untuk terus menerus bekerja, selagi pikiranmu secara diam-diam menerobos ambang batas kreativitas.

5 - Tidur nyenyak di malam hari

Hal ini merupakan wujud istirahat yang paling utama dan paling penting dalam kreativitas dan produktivitas. Saat di siang hari, kamu sibuk mengerjakan berbagai hal, menghabiskan energi untuk melakukan berbagai aktivitas. Saat kamu tidur, tubuh akan kembali menyimpan energi, memperbaiki sel-sel yang rusak, dan membantu sel-sel baru untuk tumbuh. Di waktu yang sama, otak akan mendetoks racun dan mencerna semua kejadian di hari itu.

Photo by Lux Graves on Unsplash

Tidur nyenyak sangatlah penting untuk bekerja. Orang-orang dengan jam tidur yang terbatas, seiring dengan berjalannya waktu, akan memiliki kualitas bekerja yang menurun. Jadi, jangan remehkan kualitas tidurmu di malam hari. Ini benar-benar nyata!

RINGKASAN

Dalam hidup yang serba cepat, mungkin kamu seringkali merasa sulit untuk beristirahat. Bekerja lembur tanpa henti mungkin memberimu rasa nyaman dan puas, karena kamu mengira tingkat produktivitas yang kamu miliki tinggi. Namun, kenyataannya tidak seperti itu. Saat kamu menjadikan istirahat sebagai teman baik, kamu akan merasakan banyak manfaat baik itu dalam aspek kesehatan, kreativitas, dan kinerja. Untuk beristirahat sekaligus mengoptimalkan keuntungan yang ditawarkannya, kamu bisa menerapkan 5 cara di atas!

Istirahat tidak sama dengan kemalasan. Istirahat adalah kunci produktivitas.

Previous
Previous

Bahaya Overthinking dan Cara Mengatasinya

Next
Next

Grit by Angela Duckworth