7 Langkah Persiapan Kuliah Arsitektur

Tingkat penerimaan mahasiswa yang tergolong rendah, jurusan atau program studi yang jarang difasilitasi oleh universitas, serta beban studi yang berat. Inilah mengapa arsitektur sering dianggap sebagai jurusan yang bergengsi.

Photo by Daniel McCullough on Unsplash

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Indiana University Bloomington, mahasiswa arsitektur harus menghabiskan paling tidak 22 jam dalam seminggu untuk dapat menyelesaikan tugas mereka di luar kelas. Aku pun mengalami dan merasakan hal yang sama. Sekarang, kurang waktu tidur dan bermain sudah menjadi konsekuensi yang tidak mengejutkan bagiku.

Tetapi walaupun demikian, jika kamu punya cita-cita untuk menjadi seorang arsitek, kamu tidak perlu khawatir dan penuh ketakutan. Kamu bisa mempersiapkan diri sebelum benar-benar menjalani perkuliahan.

Lakukan 7 langkah persiapan di bawah ini supaya kamu bisa menyelesaikan studi arsitektur dengan baik.

1 - Mendalami ilmu matematika

Photo by Greg Rosenke on Unsplash

Dari pengalamanku mempelajari dunia arsitektur selama beberapa tahun, aku ingin memberitahu kalian bahwa seorang arsitek perlu menguasai aljabar, geometri, dan trigonometri supaya dia bisa merancang ruang yang baik.

Saat mencari-cari universitas yang ingin kamu tuju, kamu pasti juga melihat-lihat persyaratan apa saja yang pihak universitas berikan. Tidak sedikit, bahkan hampir semua, universitas di dunia meminta nilai matematika yang baik kepada calon mahasiswa arsitektur.

Dengan begitu, jika saat ini kamu masih merasa memiliki pemahaman yang kurang dalam bidang matematika, kamu harus mulai mempelajarinya. Kamu bisa belajar sendiri secara konsisten atau mengambil kursus tambahan.

Catatan penting bagi kalian yang hendak kuliah arsitek di luar negeri, pastikan kamu belajar atau les matematika dalam bahasa Inggris. Ini akan membiasakan kamu dalam memahami istilah-istilah matematika dan menghadapi berbagai variasi soal matematika dalam bahasa yang akan kamu gunakan saat kuliah nanti.

2 - Belajar desain atau seni rupa

Photo by Kelly Sikkema on Unsplash

Arsitektur merupakan sebuah bidang ilmu yang mengkolaborasikan ilmu seni dan ilmu eksak. Jadi sudah jelas bahwa kamu tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan matematis saja jika ingin mengambil jurusan ini.

Ada baiknya kamu mempersiapkan diri dengan mengambil kursus desain atau seni rupa sehingga kamu bisa melatih diri tentang dasar-dasar kemampuan yang dibutuhkan saat proses perkuliahan. Kamu juga bisa belajar secara mandiri dengan dukungan dan arahan dari teman atau keluarga yang berpengalaman.

Selain itu, seorang arsitek nantinya akan bertugas untuk mendesain atau merancang sebuah area, wilayah, atau bangunan. Jika kamu sudah familiar dengan hal-hal berbau estetika sejak awal, kamu akan lebih mudah mencari ide dan menuangkannya ke dalam tugas dan proyek yang diberikan

3 - Mengambil kursus CAD (computer-aided design)

Photo by Kumpan Electric on Unsplash

Perangkat lunak CAD akan memudahkan seseorang, dalam kasus ini adalah seorang arsitek, untuk memperjelas gambar yang dia buat agar dapat dibaca oleh kontraktor di lapangan. Dengan kata lain, jika kamu akan segera menjadi seorang mahasiswa jurusan arsitektur, kamu harus mulai mengulik software ini karena nantinya kamu akan sangat sering menggunakannya.

Tidak hanya itu, banyak perusahaan mencari arsitek yang menguasai software CAD. Aku menyarankan kamu untuk segera mempelajari atau mengambil kursus CAD supaya ketika kamu kuliah, kamu tidak punya terlalu banyak hal yang harus dipelajari. Ingat, beban kuliah mahasiswa arsitektur itu berat.

4 - Mempersiapkan portofolio

Photo by Štefan Štefančík on Unsplash

Selain nilai rapor sekolah yang memuaskan, kamu juga harus menyertakan portofolio jika ingin masuk ke jurusan arsitektur. Apalagi jika kamu ingin kuliah di luar negeri.

Pada dasarnya, portofolio ini dipertimbangkan sebagai personal statement atau motivation letter versi visual di mana keterampilan, minat, dan idemu diperlihatkan. Portofolio yang kamu buat harus berisi hasil karyamu yang kreatif.

Mungkin kamu berpikir bagaimana jika kamu belum punya karya yang tergolong dalam kategori bidang arsitektur. Kamu tidak perlu khawatir, karena gambar-gambar sketsa dalam keseharianmu juga bisa kamu jadikan langkah awal untuk menyusun portofolio.

Konsistenlah berlatih menggambar. Luangkan waktu khusus dalam satu hari untuk fokus mengasah keahlianmu membuat sketsa.

Practice makes perfect.

5 - Sering membaca buku, majalah, atau situs web tentang arsitektur

Photo by 91 Magazine on Unsplash

Sebelum pergi ke kampus setiap hari untuk mendalami ilmunya, ada baiknya kamu berkenalan terlebih dahulu dengan dunia arsitektur. Kamu bisa melakukannya dengan hal-hal sederhana, seperti membaca buku, majalah, atau situs web arsitektur.

Dari aktivitas yang kelihatannya sepele ini, kamu ternyata akan bisa mengerti berbagai macam istilah dan bahasa yang digunakan oleh para arsitek dalam menggambar dan mengartikulasikannya kepada orang lain.

Selain itu, kamu pastinya akan memperluas wawasanmu terkait bidang yang akan kamu tekuni nantinya. Ingatlah bahwa jurusan arsitektur mendorong kamu untuk terus berpikir secara kreatif agar menghasilkan karya-karya yang inovatif.

Catat hal-hal yang menurutmu sangat menarik. Tuliskan semua ide yang menurutmu bisa dikembangkan menjadi lebih baik lagi. Cari tahu lebih dalam tentang suatu topik yang menggelitik hatimu.

6 - Mengunjungi berbagai objek arsitektur

Photo by Michael Busch on Unsplash

Seseorang yang ingin menjadi arsitek biasanya punya ketertarikan yang tinggi untuk melihat bangunan atau area. Mengunjungi berbagai objek arsitektur bisa memperkaya pengalamanmu sebelum kuliah.

Kamu juga bisa mempelajari objek-objek arsitektur secara langsung di lapangan. Ini tentunya akan memberikan kesan yang berbeda. Carilah bangunan atau wilayah di daerahmu, atau bahkan di luar, yang kamu anggap memiliki rancangan yang baik.

Saat berkunjung, pastikan kamu mencatat hal-hal yang kamu lihat, serta pengalaman pribadi yang kamu rasakan. Catatan tersebut akan sangat membantu kamu dalam merancang objek arsitektur sendiri di masa yang akan datang.

Visiting old ideas and experiences is one road to creativity!

7 - Memahami konsep sustainable dalam dunia arsitektur

Photo by Pickawood on Unsplash

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak sekali orang yang menginginkan konsep tempat tinggal, kantor, atau bangunan lainnya yang bersifat berkelanjutan (sustainable).

Maksud dari karakter tersebut adalah sifat ramah lingkungan, di mana seorang arsitek bisa memanfaatkan lahan sempit untuk memaksimalkan fungsinya dalam berbagai macam bentuk. Konsep ini juga akan memberikan dampak positif bagi alam.

Dengan begitu, para calon arsitek benar-benar perlu merangkul konsep sustainability. Kamu bisa mendalami konsep tersebut dengan membaca banyak literatur yang memaparkan topik terkait. Tentu saja kamu juga bisa mengunjungi objek-objek arsitektur yang mendapatkan predikat green building.

Bila kamu memiliki keluarga atau jaringan lain yang berpengalaman dalam hal ini, jangan sungkan untuk bertanya banyak hal dan menggali lebih dalam.

KESIMPULAN

Menjadi seorang arsitek bukanlah hal yang mudah. Banyak tantangan yang harus dilalui, baik itu selama perjalanan kuliah atau bekerja. Jika kamu ingin kuliah arsitektur, kamu tidak perlu khawatir dan takut untuk gagal. Di sisi lain, fokuskan perhatianmu pada 7 hal di atas yang bisa kamu persiapkan sebelum masuk kuliah.

Previous
Previous

5 Alasan Kamu Gagal Membangun Kebiasaan Baru

Next
Next

Why You Need Carbs: Fuel for the Brain