5 Tips Hadapi Nilai Jelek
Ada begitu banyak harapan untuk memperbaiki nilai. Baik itu untuk nilai ujian, esai, atau lembar kerja sederhana. Terkadang, tidak bisa dipungkiri bahwa sangatlah menakutkan untuk mencari tahu bagaimana kamu bisa mendapatkan nilai yang buruk.
Jantung berdetak kencang di dada dan kamu menarik napas dalam-dalam sebelum mengintip skor ujian. Melihat angka yang tidak memuaskan memang mengecewakan. Kamu mungkin telah belajar dengan sangat keras, atau mungkin juga tidak, alias kamu menunda-nunda belajar. Pada akhirnya, mendapatkan nilai buruk tidak pernah menyenangkan. Alhasil, kamu bisa jadi mulai meragukan diri sendiri, membandingkan diri dengan teman-teman, bahkan mungkin meneteskan air mata.
Sekolah cukup menegangkan. Dengan begitu banyak tekanan untuk melakukannya dengan baik, nilai buruk dapat dengan mudah mengubah hari menjadi suram. Tetapi sebenarnya tidak harus seperti itu. Kamu dapat melanjutkan hari dan belajar lagi. Kamu bisa berencana untuk melakukan yang lebih baik di kesempatan lainnya.
Berikut merupakan 5 tips untuk menghadapi nilai buruk di sekolah.
1. Luangkan waktu untuk memproses apa yang terjadi
Orang-orang akan sering memberi saran untuk "melepaskan" atau “merelakan” apa yang terjadi, kemudian memberimu semangat untuk melakukan yang lebih baik lain kali. Walaupun perilaku orang lain itu benar adanya, pertama, sangat penting untuk meluangkan waktu untuk memprosesnya. Tidak apa-apa untuk merasakan semua emosi yang kamu rasakan saat itu: kekecewaan, kesedihan, atau kemarahan. Jika perlu menangis, maka lakukanlah. Jika hanya perlu satu menit saja, ambillah.
Tentu saja, ini tidak berarti kamu harus larut dalam emosi itu terlalu lama atau melampiaskan emosi itu dengan cara yang negatif. Tapi tidak apa-apa untuk sekedar merasakan. Tidak apa-apa untuk merasa frustasi terutama jika kamu telah bekerja keras dalam tugas tersebut. Merasa buruk adalah gejala menerima nilai buruk. Setelah kamu memahami emosi yang kamu rasakan, kamu dapat menggunakannya dan menyalurkan energi yang sama untuk menentukan langkah selanjutnya.
2. Tarik napas dalam-dalam dan tenangkan diri
Setelah meluangkan waktu untuk merasakan, melampiaskan, menangis, atau melakukan apa pun yang perlu kamu lakukan, tiba saatnya untuk mundur selangkah. Carilah ketenangan. Larut dalam emosi terlalu lama tidak akan ada gunanya bagimu. Tarik napas dalam-dalam dan sadari bahwa kamu telah melakukan yang terbaik. Ingatlah bahwa nilai kamu tidak lagi berada dalam kendalimu; tidak ada lagi yang dapat kamu lakukan untuk mengubah hasil.
Sekarang waktunya untuk mengalihkan pikiran dari nilai. Cobalah untuk berjalan-jalan, menonton film, membaca buku, atau berkumpul dengan teman dan keluarga. Sadarilah bahwa nilai buruk terjadi pada semua orang, jadi jangan terlalu keras pada diri sendiri. Tidak ada orang yang sempurna.
3. Periksa pekerjaanmu dan evaluasi
Setelah pikiran jernih dan kamu dapat melihat kembali nilaimu tanpa merasa frustasi atau sedih, kamu bisa mulai melihat dan mengevaluasi kesalahan yang kamu buat. Tidak akan mudah untuk melihat nilai merah, tetapi mengetahui apa dan mengapa poin kamu dikurangi dalam sebuah ujian dapat membantu kamu dalam jangka panjang. Mengidentifikasi area di mana kamu membuat kesalahan dapat membantu, seperti topik mana yang perlu kamu pelajari lebih banyak dan mana yang tidak.
💡 Tanyakan kepada teman atau guru: jika ada masalah yang sepertinya kamu tidak mengerti mengapa kamu salah, mintalah bantuan. Guru dan mentor adalah sumber daya. Mereka ada untuk membantu kamu dan mereka ingin melihat kamu sukses.
Nilai yang buruk bisa terasa seperti titik jatuh yang buruk, tetapi itu tidak berarti kamu harus tetap di bawah. Kamu dapat belajar dari kesalahan dan bangkit untuk mencoba lagi. Bagian yang penting adalah bangkit dan terus bergerak. Jangan biarkan satu nilai buruk menghentikanmu untuk terus bekerja keras dan mencoba yang terbaik.
💡 Saat kamu melihat-lihat pekerjaan kamu, lihat juga bagian-bagian yang kamu kerjakan dengan benar! Ini bisa menjadi dorongan kepercayaan diri yang besar saat kamu belajar dari kesalahan kamu.
4. Buatlah rencana agar kamu tidak melakukan kesalahan yang sama dua kali
Setelah mengidentifikasi pertanyaan, masalah, atau area mana yang perlu diperbaiki dalam pekerjaanmu, buatlah rencana akan bagaimana kamu dapat meningkatkannya. Jika, misalnya, sebagian besar pertanyaan yang kamu jawab dengan salah adalah tentang kuadrat, maka buatlah rencana untuk meninjau kembali bagian tersebut dalam pelajaranmu. Dengan cara ini, ketika lain kali kamu akan menghadapi pertanyaan tes tentang kuadrat, kamu akan siap.
Salurkan emosimu untuk mengobarkan motivasi bekerja lebih keras dan persiapkan tugas atau penilaian berikutnya. Jangan menyerah dan terus lakukan yang terbaik.
5. Ingat bahwa kamu bukanlah nilaimu
Kita semua pernah mendengar orang mengatakan bahwa nilai itu "hanya angka". Itu benar. Kamu mungkin tidak menyukai perkataan itu karena merasa bahwa penerimaan atau karir perguruan tinggimu bergantung pada nilai. Tetapi pada akhirnya, nilai seharusnya tidak menentukan siapa kamu. Alasan mengapa kita begitu kesal dengan nilai yang buruk adalah karena kita sudah terbiasa mengikatkan identitas kita dengan nilai kita. Kita berpikir bahwa jika kita mendapat nilai buruk, berarti kita juga buruk.
Padahal itu adalah hal yang paling jauh dari kebenaran.
Tanyakan pada diri sendiri: “Hal apa sih, yang aku ingin diingat dari orang-orang?”
Apakah kamu menjawab: “Semua nilai A yang aku dapatkan di kelas matematika” ; “IPK aku 4.0” ; “Ketika aku lulus ujian sejarah dengan nilai baik”?
Tidak, kan? Kita ingin orang-orang mengingat kita karena kebaikan yang kita bagikan, karena ketekunan kita, karena kepribadian kita.
Nilai memang penting, tetapi itu tidak terlalu penting untuk menghentikanmu bersenang-senang dan menikmati pendidikan. Ada lebih banyak hal tentang siapa kamu daripada seberapa baik nilai yang kamu dapatkan di kelas.