Yang Perlu Kamu Tahu Tentang Penulisan Akademik Perguruan Tinggi

Kamu akan berpikir bahwa setelah menghabiskan 12 tahun menyempurnakan seni penulisan esai di sekolah, kita akan menjadi ahlinya saat mencapai perguruan tinggi. Kita diajari untuk menyusun argumen yang tepat, menyusun kalimat yang sangat fasih, dan dengan bijak memilih kata dan nada kalimat. Kita bahkan tahu cara menulis esai untuk ujian standar yang akan membawa kita ke perguruan tinggi, seperti kursus SAT, IELTS, TOEFL, dan AP. Kita seharusnya sudah siap untuk penulisan esai perguruan tinggi, dong?

Jawabannya ya dan tidak.

Perguruan tinggi akan menuntut standar penulisan yang lebih tinggi. Apakah kamu sedang menulis esai, artikel, atau makalah ilmiah, esai 5 paragraf yang kamu kenal dan sukai di sekolah menengah mungkin tidak cocok untuk kelas tingkat perguruan tinggi. Menjauh dari template yang biasa kita gunakan bisa menakutkan dan menantang, tetapi juga membebaskan. Saat kita tidak terikat oleh batasan 3 paragraf, kita memiliki lebih banyak ruang untuk pikiran dan ekspresi diri kita.

Esai 5 Paragraf

Tidak ada yang salah dengan esai 5 paragraf. Itu yang telah diajarkan kepada kita sejak masih di sekolah dasar. Begitulah cara kita mulai menuangkan pemikiran dan argumen di atas kertas. Bahkan, itu sangat bagus dalam membantu kita mengumpulkan alasan dan menulis pernyataan yang jelas. Faktanya, ini sempurna untuk esai yang perlu kita tulis selama ujian berjangka waktu (seperti SAT, AP, TOEFL, IELTS, dll.) karena pada dasarnya template ini mudah diikuti. Tetapi menulis makalah akademis di perguruan tinggi membutuhkan lebih banyak daripada itu.

Inilah alasannya:

1. Ini semua tentang menyumbangkan sesuatu yang baru ke dalam dialog

Dalam esai 5 paragraf, paragraf penutup sering kali menjadi tempat untuk meringkas poin-poin utama kita, dan jika kita merasa berani, di situlah kita memasukkan pernyataan so what?. Dalam penulisan akademik perguruan tinggi, seluruh esai kita harus menjadi satu bagian so what? yang besar.

Apa yang ingin kita katakan dan mengapa kita mengatakannya? Apakah kita menambahkan sesuatu yang baru ke percakapan yang lebih luas? Kita tidak hanya menyatakan ulang sesuatu yang telah dikatakan buku atau artikel lain dan mengapa kita setuju atau tidak setuju. Sebaliknya, kita membawa klaim dan perspektif baru yang dapat mencakup pendapat kita, sumber ilmiah lain, dan bahkan wawancara.

Kita akan menemukan bahwa beberapa permintaan esai perguruan tinggi cukup kabur dan umum. Itu tidak akan menanyakan apakah kita "setuju atau tidak setuju" dengan suatu poin. Keindahannya adalah kita mendapatkan kebebasan untuk menulis pemikiran kita, dan format 5 paragraf tidak dapat membantu kita mencapainya.

2. Menyajikan proposisi, bukan pernyataan tesis

Selain menambahkan sesuatu yang baru, makalah kita harus menetapkan argumen yang dapat diperdebatkan dan ditantang oleh orang lain. Kita sering diberi tahu bahwa esai kita membutuhkan pernyataan tesis dan bahwa setiap paragraf juga membutuhkan pernyataan tesis. Tapi, paling sederhana, pernyataan tesis hanya memberi tahu pembaca apa yang akan kita katakan— yang tidak menghasilkan apa-apa.

Meskipun "tesis" dan "proposisi" cukup identik, menganggapnya sebagai proposisi membuat kita berpikir lebih dalam tentang apa yang sebenarnya ingin kita katakan dan capai melalui esai. Proposisi bukan hanya pernyataan pendapat kita, itu adalah pernyataan klaim, penilaian, pendapat, atau kesimpulan yang kuat. Itu juga harus menjadi pernyataan yang bisa diperdebatkan; kita tidak hanya menyatakan fakta yang tidak dapat dipertanyakan dan ditantang oleh orang lain.

Pertanyaan untuk ditanyakan saat kita sedang menulis esai

  1. Apa tujuan tulisan kita?

  • Apa yang ingin kita katakan?

  • Apakah klaim kita menambahkan sesuatu yang baru pada dialog yang lebih besar?

  • Apakah klaim kita dapat diperdebatkan dan apakah dapat digugat?

  1. Siapa audiens kita?

  2. Bagaimana kita akan mendukung proposisi/klaim kita?

  • Pikirkan bukan hanya bukti di dalam media yang kita kaji, tetapi juga di luarnya (artikel ilmiah lainnya, pidato, wawancara, dll.)

PENUTUP

Itulah beberapa hal yang perlu kamu tau seputar esai di perguruan tinggi. Menantang, bukan? Tapi kamu tidak perlu khawatir, karena kamu pasti akan terbiasa kok nantinya! Semoga artikel ini membantu ya…

Next
Next

Perlengkapan Wajib Anak Rantau!