3 Mindset Changes for Life Improvement
Apakah setiap hari kamu melakukan evaluasi diri dan memikirkan berbagai macam cara yang bisa kamu lakukan untuk bisa menjadi seseorang yang lebih baik?
Pengembangan diri yang ingin kamu capai bisa berupa keinginan untuk menjadi pembicara yang lebih baik, mendapatkan promosi di tempat kerja, menurunkan berat badan, atau yang lainnya. Tapi terlepas dari tekad kuat itu, hal apa yang kira-kira sering membuatmu terhambat dalam mencapai tujuan?
Photo by Jeremy Bishop on Unsplash
Dari banyak alasan yang bisa kamu sebutkan, aku cukup yakin bahwa semua alasan yang ada dipengaruhi oleh pola pikir yang kamu kembangkan selama beberapa tahun terakhir. Pola pikir memegang kendali yang besar ketika kamu ingin memperbaiki diri lewat kebiasaan sehari-hari.
Berikut merupakan beberapa perubahan pola pikir yang bisa kalian terapkan untuk mengembangkan diri.
1 - Menerima bahwa kamu adalah orang yang terburuk di antara orang lain
Ketika berada di sebuah acara yang memuat banyak orang, kita seringkali merasa takut untuk dicap sebagai orang yang terburuk di ruangan. Orang yang memiliki baju paling jelek, orang yang punya keterampilan paling biasa, dan lain sebagainya.
Namun ternyata, perasaan takut itu malah membuat kita tidak ingin mengejar hal-hal yang sebenarnya sangat ingin kita lakukan. Kita juga tidak akan berusaha untuk meningkatkan kemampuan diri ke level berikutnya.
Sebaliknya, jika menerima kenyataan bahwa di antara orang-orang lain yang hadir kita masih memiliki banyak kekurangan yang bisa diperbaiki, kita akan memiliki dorongan untuk berkompetisi secara sehat. Entah itu dengan diri sendiri atau orang lain.
Selain itu, ketika kita dengan lapang dada menerima predikat “the worst person in the room”, kita secara tidak langsung akan memiliki kemauan diri untuk selalu belajar dari orang lain yang memiliki lebih banyak pengalaman dan pengetahuan.
If you become comfortable with being the worst person in the room, you will allow yourself to compete in a higher league and expose yourself to people who are more skilled. This mindset will bring you up to speed more quickly. - Thomas Frank
2 - Memperlakukan kehidupan nyata seperti permainan
Ketika kita memainkan sebuah permainan, tentunya kita tidak akan keberatan jika harus melakukan kesalahan dan akhirnya mengalami kekalahan. Kita tahu bahwa setelah kita kalah, kita bisa menunggu beberapa saat untuk kemudian mengulang permainan tersebut.
Kita akan mencoba lagi, mencoba lagi, dan mencoba lagi.
Proses yang kita lalui saat permainan juga merupakan sebuah pengalaman yang membuat kita lebih mengerti strategi-strategi yang harus kita aplikasikan supaya kita bisa memainkan permainan dengan lebih baik di kesempatan berikutnya. Setuju?
Coba bayangkan kalau kita menjalani kehidupan tanpa rasa takut untuk gagal atau kalah. Pasti akan sangat menyenangkan, bukan? Kita akan bisa melihat kegagalan atau kekalahan kita sebagai proses pembelajaran yang bisa membawa kita lebih dekat kepada tujuan.
Setiap kali kita membuat kesalahan, kita menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.
Jangan takut untuk mengambil langkah hanya karena tidak ingin berbuat salah atau mengalami kekalahan. Justru, tanamkan kemauan untuk terus membuka diri terhadap ilmu, sudut pandang, dan pengalaman baru.
The fear of failures is something that holds people back.
3 - Menerima kenyataan pahit atau berita buruk
Mungkin beberapa dari kita suka menghindari berita buruk. Kita cenderung tidak ingin melihat kenyataan pahit, apalagi menghadapinya. Ini justru menyebabkan banyak masalah.
Untuk menghindar dari rasa sakit, kita seringkali tidak melihat hal-hal yang membuat kita sakit hati. Namun, orang-orang yang sukses adalah mereka yang mau menghadapi kenyataan pahit.
Ketika kita mau menerima realita yang buruk dan tidak berpura-pura bahwa kenyataan tersebut tidak ada, kita tidak hanya akan mengatasi rasa sakit yang ada tapi kita juga akan membuat perencanaan untuk menghadapinya.
Jadi, sangatlah penting untuk kita mau menerima dan menghadapi kenyataan pahit atau berita buruk yang ada.
