15 Rekomendasi Buku Self-Improvement yang Wajib Kamu Baca

Apakah kamu suka membaca buku tentang pengembangan diri? Apa saja buku-buku yang sudah kamu baca? Dengan membaca artikel ini, kamu akan mendapatkan 15 rekomendasi buku tentang pengambangan diri (self-improvement) yang dijamin sangat menginspirasi dan dapat membantumu menjadi pribadi yang lebih baik.

Photo by Christin Hume on Unsplash

Photo by Christin Hume on Unsplash

Saat ini, sudah terdapat banyak sekali buku tentang pengembangan diri. Mulai dari pengalaman pribadi sampai ilmu psikologi yang populer, juga peningkatan produktivitas sampai menjaga hubungan dengan orang lain secara sehat. Buku-buku dengan beragam jenis dan penulis yang ada tentu saja bermaksud untuk membantumu dengan pengetahuan, pengalaman, ataupun hasil penelitian mereka.

Namun, hal ini terkadang malah membuat kamu bingung. Buku mana yang harus kamu pilih? Bagaimana kamu dapat memilih buku yang tepat dan sesuai kebutuhan kita?

Untuk membantumu membuat keputusan yang tepat, berikut telah dipilih 15 buku yang sudah terbukti memberikan dampak luar biasa kepada hidup banyak orang.

1. Atomic Habits - James Clear

Dalam buku Atomic Habits, James Clear memberikan langkah-langkah yang jelas untuk membangun kebiasaan baru yang baik dan melepaskan diri dari kebiasaan buruk. Ia menggunakan pendekatan menulis yang praktis dan persuasif untuk mengajak kita merangkul pola pikir baru terkait kebiasaan yang kita lakukan.

Terkadang, bukan tujuan kita yang sulit untuk dicapai, namun kita belum mampu mengolah kemampuan kerja kita dengan maksimal. Cara kita bekerja ini lah yang perlu kita perbaiki secara bertahap.

Buku ini sangat layak untuk dibaca!

2. Make Your Bed - Admiral William H. McRaven

McRaven menekankan bagaimana pencapaian kecil yang kita dapatkan melalui tugas-tugas sederhana setiap harinya akan membangun sebuah kesuksesan yang tak terduga.

Dengan menggunakan pendekatan yang realistis, McRaven mendorong kita untuk melakukan hal-hal kecil secara konsisten, seperti merapikan tempat tidur. Ia juga menawarkan sepuluh tugas sederhana yang dapat merubah kita dan memberikan dampak pada dunia.

Baginya, kita dapat menjadi seorang yang luar biasa selangkah demi selangkah, dengan langkah pertama di samping tempat tidur kita.

3. Grit: The Power of Passion and Perseverance - Angela Duckworth

Menurut Duckworth, rahasia pencapaian seseorang bukanlah bakat, tapi kombinasi antara semangat dan ketekunan, disebut ketangguhan.

Buku ini menguraikan dengan rinci apa itu ketangguhan dan bagaimana kita dapat menumbuhkan karakter tangguh dalam diri dan orang lain. Duckworth menyebutkan 4 aset psikologis yang dimiliki oleh seseorang yang tangguh, yaitu minat, latihan, tujuan, dan harapan.

Untuk menjadi tangguh, kita perlu mengetahui hal yang benar-benar ingin kita lakukan, mau berlatih lebih dari biasanya, memegang erat tujuan kita untuk waktu yang sangat lama, dan mampu mempertahankan tekad dan motivasi walaupun harus mengalami kegagalan atau kesulitan di tengah jalan.

4. Unfair Advantage - Ash Ali and Hasan Kubba

Buku ini akan membuka pikiran kita terkait rasa lelah dan cemas akan kurangnya pencapaian kita. Ali dan Kubba mengajak kita untuk tidak melawan diri sendiri, tapi justru menerima hal-hal yang menjadikan kita siapa kita hari ini.

Kita seringkali merasa bahwa orang lain jauh lebih baik dari kita, memiliki hidup yang lebih baik dari kita. Kita juga cenderung mengingini ‘unfair advantages’ yang dimiliki orang lain, yaitu sebuah kondisi atau aset yang menempatkan seseorang pada posisi yang menguntungkan. Misalnya, memiliki tinggi badan yang di atas rata-rata sebagai pemain basket, menjadi kaya bahkan sebelum memulai bisnis, atau punya koneksi di perusahaan yang mereka lamar.

Ali dan Kubba, melalui buku ini, mendorong kita untuk tidak berfokus pada kekurangan kita, tapi pada ‘unfair advantages’ kita masing-masing. Pada kenyataannya, setiap dari kita memiliki ‘unfair advantages’ yang bisa kita banggakan dan manfaatkan untuk meraih kesuksesan.

5. Show Your Work - Austin Kleon

Melalui buku Show Your Work, Kleon mendorong kita untuk membagikan karya dan proses kreatif kita sebagai strategi untuk belajar, membangun komunitas, dan meningkatkan pekerjaan. Ia memberikan saran yang mudah untuk diaplikasikan tentang bagaimana kita mendokumentasikan proses kreatif, mengajari orang lain, dan menjadi narator yang baik.

Tidak bisa dipungkiri bahwa beberapa dari kita tidak nyaman untuk mempromosikan diri. Namun, menurut Kleon, menunjukkan karya kita kepada orang lain lebih dari sekedar mempromosikan diri. Ia beranggapan bahwa ini juga merupakan salah satu cara untuk berkontribusi bagi masyarakat lewat apa yang kita buat dan kerjakan.

6. The Four-Hour Workweek - Tim Ferriss

Saat ini, Tim Ferriss telah menjadi sosok yang menginspirasi banyak orang di bidang produktivitas, organisasi, dan tenaga kerja era digital. Ia telah menghabiskan satu dekade untuk mengulik gaya hidup lama dan menggantinya dengan gaya hidup digital untuk mengejar karir dan mempelajari hal-hal baru. Ia juga menciptakan gaya hidup dengan mobilitas tinggi.

Dalam buku The Four-Hour Workweek, kita diajak untuk merubah status quo dan diajar tentang karir juga gaya hidup digital. Buku ini juga membahas bagaimana kita dapat memanfaatkan gaya hidup dengan mobilitas tinggi dan memulai bisnis sendiri.

7. How to Win Friends & Influence People - Dale Carnegie

How to Win Friends & Influence People merupakan mahakarya Dale Carnegie yang berhasil terjual sebanyak lebih dari 45 juta eksemplar sejak pertama kali diterbitkan pada tahun 1936. Hingga saat ini, buku ini tetap populer di berbagai kalangan.

Dale memberikan prinsip-prinsip untuk menciptakan pengaruh yang masih belum dilakukan oleh kebanyakan orang. Menurutnya, seseorang akan disukai ketika ia tidak mengkritik, mengutuk, atau mengeluh.

Buku ini juga memberikan 6 aturan yang dapat kita terapkan untuk membuat orang lain menyukai kita, serta 12 tips untuk membuat orang lain mengikuti cara berpikir kita. Bahkan, buku ini juga menawarkan 9 cara untuk mempengaruhi orang lain agar mereka mau melakukan apa yang kita ingin mereka lakukan dengan sukarela.

8. If You’re So Smart, Why Aren’t You Happy? - Raj Raghunathan

Buku ini didasarkan pada sebuah penelitian yang dilakukan Raj. Ia menganalisis kehidupan teman-teman kuliahnya lima belas tahun setelah kelulusan mereka untuk mengetahui apakah kesuksesan akademis mereka membuahkan kesuksesan dalam pekerjaan. Hasilnya, hanya ada korelasi yang kecil antara keduanya. Raj kemudian mencari tahu apakah kesuksesan karir membawa seseorang pada kebahagiaan dan ternyata hasilnya lebih mengejutkan.

Pada umumnya, kita beranggapan bahwa orang yang pintar atau cerdas mampu membuat keputusan yang baik dalam hidup, keputusan-keputusan yang mengarah kepada kehidupan yang menyenangkan. Namun menurut Raj, yang sebenarnya terjadi adalah sebaliknya.

Dalam bukunya, Raj mengatakan ada tujuh kecenderungan umum yang perlu diwaspadai oleh orang-orang sukses. Ia juga memberikan tujuh kebiasaan baru yang perlu mereka terapkan.

Kesimpulan dari buku ini mengatakan bahwa kemurahan hati dan kemampuan untuk menghargai ketidakpastian hidup dapat meningkatkan kebahagiaan seseorang. Raj juga menyimpulkan dengan tegas bahwa kesuksesan tidak selalu mampu membuat orang bahagia.

Baca buku ini dan dapatkan perspektif baru tentang cara menikmati hidup yang lebih bahagia!

9. Declutter Your Mind - S.J. Scott and Barrie Davenport

Ini adalah sebuah buku tentang cara menghilangkan pikiran negatif dan menciptakan ruang di otak kita untuk pikiran yang positif.

Scott dan Barrie menyatakan bahwa kecemasan adalah hasil dari pikiran yang berantakan. Mereka juga menuliskan langkah-langkah praktis untuk menenangkan pikiran kita, mulai dari memusatkan perhatian pada aspek-aspek yang memang layak mendapatkan perhatian kita, menetapkan prioritas dengan benar, sampai melepaskan pemikiran kita yang merebut perhatian kita.

Ternyata, alasan mengapa kita sering terjebak dalam kecemasan adalah karena pikiran kita penuh oleh hal-hal yang tidak perlu, yang seharusnya dibuang. Dengan melepaskan pikiran-pikiran negatif, kita akan hidup lebih tenang dan membuat keputusan yang lebih baik dalam hidup.

Jika kamu memiliki banyak sekali kecemasan, buku ini sangat cocok buat kamu.

10. The Happiness Advantage - Shawn Achor

Mungkin beberapa dari kita berpikir bahwa ketika kita mendapatkan pencapaian luar biasa dalam hidup, kita akan bahagia. Ini tidak salah. Mendapatkan pekerjaan yang baik, memperoleh promosi di tempat kerja, atau bahkan mencapai berat badan yang sesuai ekspektasi tentu membuat kita merasa bahagia.

Namun, pernahkah kita berpikir bahwa kebahagiaanlah yang sebenarnya membawa kita kepada kesuksesan? Ketika kita bahagia, kita akan memiliki energi positif dan pikiran yang terbuka. Dengan begitu, otak kita akan lebih peka terhadap kreativitas, motivasi, dan inspirasi. Pada akhirnya, kita dapat menjadi lebih produktif, punya lebih banyak energi, dan tahan terhadap tekanan.

Shawn Achor menghabiskan lebih dari sepuluh tahun untuk melakukan penelitian dan memberikan sesi kuliah tentang kebahagiaan di Universitas Harvard. Ia akhirnya memutuskan untuk membagikan tentang bagaimana memprogram ulang otak kita agar dapat menuju kebahagiaan dan kesuksesan.

Dalam buku ini, akan dibahas prinsip-prinsip kesuksesan, sindrom Tetris yang melatih cara kerja otak kita, juga cara untuk membangun relasi sosial.

11. Getting Things Done: The Art of Stress-Free Creativity - David Allen

David Allen menawarkan pendekatan unik untuk produktivitas dan manajemen waktu berdasarkan pengalaman dan eksperimennya selama bertahun-tahun. Dalam buku ini, kita akan menemukan langkah-langkah untuk menyelesaikan pekerjaan, apapun yang terjadi.

Menurut David, keberhasilan atau kegagalan kita erat kaitannya dengan manajemen waktu. Dalam buku ini, David membagikan semua trik dan metodologi manajemen waktu yang serius, yang dapat membantu kita mewujudkan perencanaan secara profesional.

12. Thinking, Fast and Slow - Daniel Kahneman

Buku ini menjelaskan bagaimana pemikiran kita dibagi menjadi dua sistem, yaitu sistem cepat dan sistem lambat. Sistem cepat sebenarnya merupakan naluri bawaan kita, yang tanpa mereka, kita tidak akan bisa melepaskan tangan kita dari kompor yang panas, atau melarikan diri ketika ada bahaya. Yang kedua, yaitu sistem lambat, merupakan pemikiran yang kita kendalikan. Ini membutuhkan banyak usaha dan konsentrasi yang tinggi, sehingga kita cenderung jarang untuk menggunakannya.

Daniel Kahneman menulis buku ini dengan kata-kata sederhana. Ia membahas bagaimana kedua sistem pemikiran kita bekerja, mengapa sistem lambat sewaktu-waktu dapat membuat kita gagal, dan mengapa kita seringkali tidak menggunakan sistem lambat dengan benar.

Buku ini juga didukung oleh hasil eksperimen Daniel, yang akan memberitahu kita bagaimana cara membuat penilaian yang rasional dan berbasis logika, serta mendapatkan hasil pemikiran yang maksimal dari kedua sistem yang sudah disebutkan sebelumnya.

13. Awaken the Giant Within - Tony Robbins

Tonny Robbins merupakan seorang motivator, penulis, dan pelatih yang telah diakui oleh dunia. Ia sudah menjadi pembicara di banyak seminar dan menulis buku pengembangan diri berjudul Awaken the Giant Within.

Buku ini menjelaskan bagaimana kita mengambil kendali penuh atas hidup kita, yang meliputi aspek mental, fisik, emosional, dan keuangan. Robbins juga membahas langkah-langkah yang dapat kita aplikasikan untuk meningkatkan penguasaan diri, bagaimana mengendalikan hidup, serta bagaimana membangun serta memelihara kebiasaan positif dan produktif untuk membentuk masa depan yang luar biasa.

14. Who Moved My Cheese? - Spencer Johnson

Buku ini sudah lama diterbitkan, tapi masih relevan hingga saat ini. Ditulis dengan cara yang menarik dan menyenangkan, buku ini wajib dibaca oleh siapapun yang pernah atau sedang mengalami perubahan dalam hidup.

Spencer Johnson menceritakan sebuah kisah sederhana melalui empat karakter yang hidup dalam labirin, di mana labirin tersebut menggambarkan dunia kita. Mereka sibuk mengejar hal-hal yang menurut mereka akan terus mampu membuat mereka bahagia: uang, kekuasaan, hubungan, pekerjaan, status, dan lain-lain.

Pokok cerita dari buku ini adalah reaksi keempat karakter saat mereka mengalami perubahan tak terduga, yaitu kehilangan semua hal ‘berharga’ itu.

Dengan membaca buku ini, kita akan belajar bagaimana mengenal dan mengatasi perubahan yang selalu terjadi, serta memanfaatkannya dengan sebaik mungkin sebagai alat untuk terus mengasah potensi dalam diri.

15. Quiet, The Power of Introverts in a World that Can’t Stop Talking - Susan Cain

Tidak semua orang nyaman untuk mengkomunikasikan ide dengan keras, melontarkan pendapat di depan banyak orang, atau menjadi pusat perhatian dalam kelompok sosial.

Dalam buku ini, Susan Cain mengungkapkan betapa banyak orang introvert yang telah mencapai kesuksesan, bahkan beberapa di antaranya memiliki otoritas tinggi di pekerjaan mereka dan menjadi ‘people person’.

Jika kamu merupakan seorang introvert dan merasa ada yang harus diubah dari kepribadianmu, kamu wajib membaca buku ini. Kamu akan memahami mengapa kamu melakukan apa yang biasa kamu lakukan dan bagaimana memanfaatkan kelebihanmu di dunia nyata.

Bahkan walaupun kamu adalah seorang ekstrovert, kamu juga akan mendapatkan pengalaman yang berbeda ketika membaca buku ini. Kamu akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kehidupan, cara berpikir, dan perasaan seorang introvert.

PENUTUP

Membaca buku memang tidak secara otomatis dapat merubah kita atau membuat hidup kita menjadi lebih baik. Namun, buku-buku tentang pengembangan diri memiliki caranya sendiri untuk membangkitkan motivasi dalam diri kita untuk terus belajar, mengevaluasi diri, dan berusaha menjadi lebih baik. Banyaknya pilihan buku bisa saja membuat kita bingung harus memilih yang mana. Tapi, kamu bisa mencoba untuk membaca buku-buku yang sudah disebutkan di atas!

Previous
Previous

Membaca Efektif: Pengertian dan Cara Melakukannya

Next
Next

High School vs. College Academic Writing